TEMPO Interaktif, New York: Komisi perlindungan untuk wartawan (CPJ)  dalam memperingati hari Kebebasan Pers Dunia pada 3 Mei, di tahun 2008  ini menemukan para blogger dan wartawan online menjadi kelompok yang  banyak dipenjarakan melebihi wartawan cetak maupun wartawan televisi.
“Para  blogger adalah garda depan revolusi informasi dan jumlah mereka  berkembang dengan cepat,” ujar eksekutif direktur Joel Simon. “Namun  pemerintah juga belajar cepat menggunakan teknologi untuk menghadapi  para blogger dengan sensor dan menyaring internet, membatasi akses  online dan data personal sumber. Ketika semua yang dilakukan gagal, maka  pemegang otoritas akan dengan mudah memenjarakan blogger untuk  mengintimidasi komunitas online agar diam atau melakukan sensor  sendiri.”
CPJ kemudian melakukan penelitian terhadap para bloger  di seluruh dunia. Setidaknya terkumpul sepuluh negara dalam daftar yang  digolongkan negara terburuk yang menjadi ancaman bagi blogger dan  kebebasan pers.
Inilah daftar negara Terburuk bagi blog
1.Burma
zarnagarMerupakan  negara dengan sensor yang ketat bagi media cetak dan televisi, kini  juga mulai membatasi aktifitas blog dan internet. Tekanan bagi pengguna  internet pribadi sangat kecil –hanya sekitar satu persen menurut OpenNet  Intiative-- sehingga banyak warga mengakses internet melalui kafe.  Namun, pemerintah membuat aturan ketat bagi kafe dengan akses internet,  bahkan memonitor pengguanaan e-mail dan metode komunikasi lain dan  menutup akses dari situs kelompok lawan politik. Setidaknya ada dua  blogger yang masuk penjara, yakni Maung Thura, yang populer dengan  sebutan Zarnagar, karena setelah melansir video menganai Cyclone Nargis  2008.
2. Iran
Otoritas negara ini tak segan-segan menahan  para blogger yang mengkritik mengenai agama, figur politisi, revolusi  Islam dan berbagai simbolnya. Pemerintah meminta seluruh blogger  mendaftarkan situsnya ke Kementrian Seni dan Budaya. Pemerintah  mengklaim telah menutup jutaan situs. Baru-baru ini kantor kejaksaan  yang khusus menangani kasus internet dan bertugas dalam intelijen  dibentuk. Blogger Omidreza Mirsayafi dijebloskan penjara karena dianggap  menghina pemimpin spiritual negara, yang tewas di Penjara Evin pada  Maret.
3. Syria
Pemerintah menggunakan filter untuk  menutup situs yang sensitif secara politik. Para blogger bisa ditahan  jika terbukti mengisi situs yang bikin alergi pemerintah. Pada tahun  2008, menteri komunikasi memerintahkan pemilik kafe internet untuk  mencatat setiap pelanggan dan berapa kali menggunakannya dan mengirimkan  dokumentasi ini secara berkala. Whaed al-Mhana, pengacara untuk situs  arkeologi yang dianggap membahayakan, diperiksa dipengadilan karena  kritikannya mengenai peledakan pasar di kota tua Damaskus.
4. Kuba
Hanya  pejabat pemerintah dan orang-orang yang mempunyai hubungan dengan  Partai Komunis yang bisa mengakses internet. Pada umumnya masyarakat  menggunakan internet malalui hotel atau kafe internet yang dikontrol  ketat pemerintah, yang artinya harus membayar mahal dengan voucher.  Pemerintah pernah memenjarakan 21 penulis dalam situs online dalam satu  dekade ini.
5. Saudi Arabia
Sekitar 400 ribu situs di  tutup di negara kerajaan ini, termasuk yang berhubungan dengan politik,  sosial atau isu-isu agama. Pemerintah akan dengan cepat menutup apapun  yang kontra dengan negara atau sistemnya. Blogger Ahmed al-Farhan  dipenjara tanpa diadili untuk beberapa bulan pada tahun 2007 dan 2008  karena menyuarakan perubahan dan pembebasan kepada tahanan politik.
6. Vietnam
Para  blogger nekat mencoba mengisi berita-berita independen yang telah  ditinggalkan oleh media tradisional yang dikontrol pemerintah.  Pemerintah menanggapinya dengan membuat aturan. Akhir september lalu,  blogger terkenal Nguyen Van Hai, yang dikenal Dieu Cay, dijatuhi hukuman  30 bulan penjara atas tuduhan menghindari pajak. Dalam penyelidikan CPJ  menunjukkan hukuman itu sebagai balasan dari blog Nguyen. Pada oktober  2008, menteri informasi dan Komunikasi membuat agen baru untuk memonitor  internet.
7. Tunisia
Seluruh lalu lintas internet harus  melewati jaringan sentral, yang membuat pemerintah bisa menyaring ini  dan memonitor e-mail. Penulis online Slim Boukhdhir dan Mohammed Abbou  harus mendekam di penjara karena tulisannya.
8. Cina
Hampir  300 juta orang menggunakan internet –melebihi negara manapun di dunia.  Namun pemerintahnya masih sempat melakukan program sensor bagi pengguna  online. Kontrol yang ketat dilakukan dan jangan harap ada e-mail yang  bebas dari monitor pemerintah. Setidaknya ada 24 penulis di dunia maya  telah masuk penjara. Pada tahun 2008, Kantor Badan Pembersihan  Pornogarfi dan Memerangi Publikasi Ilegal mengumumkan telah menghapus  lebih dari dua juta situs yang haram di negeri Tirai Bambu ini.
9. Turkmenistan
Presiden  Gurbanguly Berdymukhammedov membuka isolasi negaranya dari dunia dengan  menyediakan akses internet. Namun, pertama kali ada kafe internet tahun  2007, tentara menjaganya setengah mati. Meski jaringan telekomunikasi  Rusia MTS, masuk pasar Turkmenistan dan mulai menawarkan akses internet  melalui telepon genggam pada Juni 2008, tetap saja pengawasan pemerintah  ketat dalam usahanya menghindari adanya situs yang mengkritik  pemerintahan.
10. Mesir
amerSemua lalulintas komunikasi  melalui internet harus melewati layanan milik pemerintah Yakni Egypt  Telecom. Setidaknya tercatat 100 blogger ditangkap pada tahun 2008.  Blogger Abdel Karim Suleiman, yang terkenal dengan Karim Amer, harus  mendekam empat tahun di penjara karena dianggap menghina Islam dan  Presiden Mesir Hosni Mubarak.
Sumber : http://beritanyata.blogspot.com/2009/08/10-negara-terburuk-bagi-blogger.html

Tidak ada komentar:
Posting Komentar